
Siaran pers yang diterima Kompas Minggu (18/1), menyebutkan, saran Pangdam tersebut diungkapkan saat berkunjung ke lokasi tambang PT Inco akhir pekan lalu . Saat itu, Pangdam didampingi Direktur External Relations PT Inco Edi Permadi dan General Manager Mining Departement Harry Asmar.
Setelah meninjau operasi tambang, Djoko Susilo Utomo juga meninjau lahan rehabilitasi tambang di Puncak Himalaya, suatu lokasi pasca tambang yang sudah direhabilitasi, dekat Sorowako. Di siniberbagai tanaman lokal disemai dan ditanam seperti kayu Eboni, Manggis Hutan, Betao, dan Dengen. Tapi selain itu, ada juga tanaman produktif lainnya seperti durian, nangka, rambutan, dan mangga, papar Harry Asmar.
Aris Ambodo dari Mining Rehabilitation PT Inco mengungkapkan saat ini di lahan bekas tambangsudah ditanam sekitar 3. 000 pohon gaharu. Usianya antara 6 bulan dan 1 tahun. Biasanya gaharu itu akan dipanen sekitar usia 6 tahun. Penanaman gaharu ini lebih kepada untuk restorasi lahan, kalau untuk komersial diperlukan penanganan khusus agar memiliki kualitas bagus dan layak dipasarkan, ungkap Aris Ambodo. Area konsesi kontrak karya PT Inco di Sulawesi Selatan sekitar 30.000 hektar.
Sebuah catatan menunjukkan pada awal 2001, di Pujangan, Kalimantan Timur, harga gaharu mencapai Rp 600.000 per kg.
Sumber: Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar